BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keterbatasan pakan dan
ketidak pastian tatalaksana pakan merupakan salah satu faktor kelemahan sistem
produksi peternakan, hal ini dapat diatasi bila potensi pertanian maupun
limbahnya ikut dipertimbangkan dalam usaha peternakan. Asalkan kita tahu secara
tepat nilai guna, daya guna, teknologi pengolahan dan sistem pengolahan yang
tepat agar lebih bermanfaat.
Secara garis besar
bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pakan asal tumbuhan
(nabati) dan bahan pakan asal hewan (hewani). Bahan pakan nabati adalah bahan
pakan yang berasal dari tanaman. Bahan pakan hewani adalah bahan pakan yang
berasal dari hewan atau ikutannya. Kedua bahan pakan ini memiliki karakteristik
yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula.
B.
Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa
saja sumber bahan pakan yang berasal dari nabati?
b. Apa
saja sumber bahan pakan yang berasal dari hewani?
C.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Agar
mahasiswa dapat mengetahui sumber pakan yang berasal dari nabati.
b. Agar
mahasiswa dapat mengetahui sumber pakan yang berasal dari hewani.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pakan
Pakan adalah semua yang
bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada
umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi
kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang
terkandung di dalamnya (Anonim, 2011).
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan
ternak
(peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa
Jawa.
Pakan merupakan sumber energi
dan materi
bagi pertumbuhan
dan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein.
Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat,
mineral dan vitaminnya seimbang (Wikipedia, 2012).
Pakan merupakan sumber
energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang
terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan mempunyai peranan sangat penting
sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan
perkembangbiakan. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak,
karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang (Info Peternakan, 2010).
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segala
sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik
maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu
kesehatan ternak (Anonim, 2009).
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan
organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan
ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor,
magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan
melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk
masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang
dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. (Anonim a,
2009).
B.
Bahan
Pakan Nabati
Bahan pakan nabati seperti
kedelai, jagung, dedak, gandum, hijauan (rumput gajah, rumput raja dll),
leguminosa (daun lamtoro, daun turi dll), bungkil kelapa, bungkil kedelai,
kacang-kacangan, singkong/ketela pohon dan lain-lain (Lestari, 2007).
Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi,
misalnya dedak dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula
yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa. bungkil kedele
dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti
jagung (Anonim, 2012).
C.
Bahan
Pakan Hewani
Bahan pakan asal hewan,
umumnya merupakan limbah industri, sehingga sifatnya memanfaatkan limbah. Bahan pakan hewani yang biasa
digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang, tepung udang dan tepung kerang.
Beberapa bahan pakan hewan yang lain adalah cacing, serangga, ulat dan
lain-lain. Bahan-bahan pakan ini ditemukan ayam yang dipelihara secara
intensif, cacing, serangga dan lain-lain tidak diberikan. Tetapi bekicot yang
banyak didapat di musim hujan, sudah mulai diternakkan, merupakan bahan pakan
alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein pada ransum
ayam (Anonim, 2012).
Pakan hewani adalah segala
sesuatu yang dapat di berikan kepada ternak yang sebahagian atau keseluruhan
nya dapat di cerna tampa menggangu kesehatan ternak di mana pakan itu berasal
dari pemanfaatan limbah hewan (Bambang, 2011).
BAB
III
PEMBAHASAN
Pakan adalah semua yang
bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya
pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif,
kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di
dalamnya (Anonim, 2011).
Bagi semua maklukh hidup,
pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan
tubuh,
pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk
menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu sebagai
pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme lemak
dl. Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan peliharaan menjadi
rentan terhadap penyakit, produktifitasnya pun akan menurun (Wikipedia, 2012).
Secara garis besar
bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pakan asal tumbuhan
(nabati) dan bahan pakan asal hewan (hewani). Bahan pakan nabati adalah bahan
pakan yang berasal dari tanaman. Bahan pakan hewani adalah bahan pakan yang
berasal dari hewan atau ikutannya. Kedua bahan pakan ini memiliki karakteristik
yang berbeda.
A.
Sumber
Bahan Pakan dari Nabati
Seperti yang dikutip
dari pernyataan Anonim (2012), bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi,
misalnya dedak dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula
yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa. bungkil kedele
dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti
jagung.
a.
Jagung
Merupakan sumber energi yang baik karena serat kasarnya
rendah. Sumber xanthophyl dan asam lemak. Asam lemak jagung sebesar 1,60%
sebagai sumber protein atau asam amino juga kurang baik karena hanya mengandung
9 – 10% protein kasar.
b.
Dedak halus
Bahan pakan unggas asal nabati yang paling banyak digunakan
adalah dedak halus. Kandungan nutrisi dedak halus adalah sebagai berikut:
protein kasar 1890 Kkal/kg dan lemak kasar sebesar 8,3%. Dedak mempunyai
kandungan serat kasar 13%. Bangsa unggas tidak mampu mencerna serat kasar lebih
dari 4% karena serat kasar inilah yang menjadi faktor pembatas sehingga dedak
halus tidak dapat digunakan secara berlebihan.
c.
Bekatul
Mempunyai kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dengan
dedak kasar. Kandungan nutrisi dari bekatul adalah energi metabolisme sebesar
1.630 Kkl/kg. protein kasar 10,8%, lemak kasar 2,9% dan serat kasar 4,9%.
d.
Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa merupakan bahan pakan hasil samping
pengolahan kelapa, baik itu minyak kelapa atau yang lain. Merupakan bahan pakan
sumber protein asal nabati, mengandung protein kasar 20 – 26%. Digunakan
sebagai bahan pendamping tepung ikan dan jagung kning. Kelemahannya : karena
kandungan minyak tinggi sehingga mudah tengik menyebabkan mengganggu selera
makan.
e.
Ubi Kayu dan Hasil Olahannya
Ubi kayu mempunya kandungan energi 2970 k.kal/kg. Penggunaan
ubi kayu memerlukan proses lebih lanjut dengan cara dkeringkan terlebih dahulu.
Kelemahan ubi kayu mengandung racun Hidrocyanik (HCN), pemanasan dengan
matahari, direbus atau dipanaskan dengan suhu 70 – 800C dapat
mengurangi pengaruh HCN.
f.
Hijauan
Hijauan dapat digunakan dalam formulasi ransom ternak unggas
maksimum 4% dari total ransom. Kandungan serat kasar yang tinggi menyebabkan
hijauan terbatas penggunaannya.
B.
Sumber
Bahan Pakan dari Hewani
Pakan hewani adalah segala sesuatu yang dapat di berikan
kepada ternak yang sebahagian atau keseluruhan nya dapat di cerna tampa
menggangu kesehatan ternak di mana pakan itu salah satunya dapat berasal dari
pemanfaatan limbah hewan.
Contohnya seperti :
- Tepung ikan
- Terdiri dr ikan dan/sisa2nya →
dikeringkan → digiling
ikan kecil
→ protein, Ca, P tinggi
- cara pengeringan : (vacum, kukus,
bakar)
- type bahan (jerohan, potongan/sisa
utuh)
- prosesing (ekstraksi/tidak)
*
Komposisi kimia :
- Protein kasar : 35-70%
- Air < 10%, BK + 90%
- Kecernaannya : 92-95% → bagus
- sumber mineral : Ca & P
sumber
vitamin B → B12
- Tepung bulu ayam
- Berasal dari bulu unggas
- Sebelum digunakan sbg pakan, bulu
unggas lebih dulu dihidrolisis pd
suhu
& tekanan k (agar prot dpt digunakan)
Nilai Nutrisi :
- Protein kasar : 85-90%
Penggunaan :
- Ruminansia → by pass protein
- Unggas maksimum 5% (krn adanya keratin
→ sejenis protein sukar larut
dan sulit dicerna) dan perlu dicampur dengan tepung ikan & tepung
daging
- Tepung tulang
- terdiri dari tulang belulang
- Tepung limbah udang
- tepung udang dari daging → protein 75%
- tepung dari campuran kulit, kepala,
daging : protein 32%
- mineral : 18%
- Tepung bekicot
- Mudah didapat terutama pada musim
hujan
- sumber protein & mineral (Ca + P)
Nilai nutrisi :
- protein kasar : 60,9% → asam amino
seimbang
- Ca : 2%
- P : 0,8% metionin : 1% dan lysin :
4,35%
- Tepung kerabang telur
- Terdiri dari : kulit telur, telur
infertil, telur tidak menetas, anak ayam
sortiran
- sumber protein & mineral (Ca)
Nilai Nutrisi :
- Protein kasar : 22-26%
- lemak kasar : 11-18%
- Ca : 17-24%
- metionin : 0,5-3%
- lysin : 1,1-7,5%
- Eksreta ayama
Ekskreta ayam (manure) adalah bahan
campuran antara feses, urine,
sisa2 /buangan yang mengandung obat2an,
mikroba/parasit dan bahan
pakan yg tidak tercerna
- Manure umumnya kotoran ayam ras yg
dipelihara dgn sistem baterai
- Dari 500 ekor ayam dihasilkan 50
kg/hari manure
- Amonia dan hidrogen sulfida yg
dihasilkan → penyebab bau busuk
- Kandungan nutrisi manure masih cukup
tinggi, maka dapat didaur ulang
untuk
pakan dgn pengolahan lebih dahulu
* Nilai Nutrisi :
- Protein kasar : 19,94-35,30%
- serat kasar : 8,47-14,90%
- Ca, P → cukup tinggi : 1-3,2% dan K :
1,9%
- Protein kasar terdiri dari 50% nya NPN
(asam urat, amonia, urea,
kreatin)
dan protein murni (asam2 amino)
- Tepung Hewan
Dibuat dari binatang yang disembelih
& dikonsumsi manusia
- telah mati & tak mengandung
penyakit dan terdiri dari bahan-bahan
yakni tulang, daging, jerohan, dll
-
protein > 50%
j.
Tepung Kepiting
-
Dibuat dari sisa2 industri kepiting
-
Terdiri dari : kulit, jerohan (viscera), daging (sedikit)
Nilai
nutrisi :
-
prot ksr : 25-30% → sumber prot
-
mineral : 40% → sumber mineral
-
chitin
k. Tepung Daging
Terdiri
dari sisa-sisa daging tak digunakan atau daging yang diafkir atau yang tidak
dimakan
Dari Rumah Potong Hewan (protein : 73,7%)
- lidah, oesophagus, isi dada, jerohan (prot 60-70%)
Kualitas pakan : sangat bagus
Sumber : Riboflavin,
Niasin, B12
Mineral : Ca, P
Lisin,
Rendah : vit A & D,
as Pantotenat, metionin, triptophan
l. Limbah katak
-
Dapat diberikan dalam bentuk segar tetapi cepat membusuk
-
Bentuk tepung → bahan pakan sumber protein → sebagai pengganti
tepung ikan dan tepung daging
Nilai
nutrisi :
-
Air : 7,25% Abu : 17,42%
-
prot ksr : 61,78% Ca : 6%
-
lemak ksr : 10,10%
-
serat ksr : 2,11%
m. Cacing Tanah
Nilai
nutrisi :
-
protein kasar : 58-84% → as. amino : sergenin : 10,17%, triptophan : 4,14%
-
lemak kasar : 0,9% dan serat kasar : 3,3%
Penggunaan
:
-
tepung cacing dapat menggantikan tepung ikan
-
tepung cacing digunakan sbg pakan ternak → 10-25% dr ransum
(tergantung ternaknya)
-
Mutu protin tepung cacing > tepung daging, tepung tulang
-
Ransum dengan ransum tepung cacing → konsumsi berkurang 12%
n.
Meat Bone Meal (MBM)
(Tepung Daging + tulang)
-
Protein : 45-55%
-
Sumber : Ca (9,5%) ; P (4,4%), Mn, lisin
-
Rendah : Metionin, triptophan
o.
Tepung Darah (Blood Meal)
Cara mendptkan :
1) Spray dried
- Protein kasar : 85%
2) Cooked dried
- Masak secara
konvensial → kehitaman, kemudian diperas, dan
kemudian ampas dijemur
- Protein tepung darah
: 85%
3) Flash dried
- Protein : 80%
Kecernaan l
- Rendah : isoleusin,
metionin, Ca P, Abu, lemak
Dari pakan hewan ini dapat di ambil
yaitu sebagai berikut :
a.
Sumber energy adalah pakan yang
banyak mengandung energi lebih dari (>)2250 kkal/Kg. Contoh : Lemak hewan
b.
Sumber protein adalah pakan yang
banyak mengandung protein lebih dari 20%. Contohnya yaitu Tepung ikan, Tepung
daging, Tepung darah, Tepung bulu ayam, Tepung cangkang telur. dll.
c.
Sumber mineral adalah pakan yang
mengandung banyak mineral. Contoh : Tepung tulang, Tepung kerang, dll.
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan maka
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Pakan adalah semua yang bisa dimakan
oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya.
2.
Secara garis besar bahan pakan dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pakan asal tumbuhan (nabati) dan bahan
pakan asal hewan (hewani). Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal
dari tanaman. Bahan pakan hewani adalah bahan pakan yang berasal dari hewan
atau ikutannya. Kedua bahan pakan ini memiliki karakteristik yang berbeda.
3.
Contoh dari bahan pakan yang berasal
dari nabati yaitu seperti jagung, dedak, bungkil kedelai dan lain sebagainya.
4.
Sedangkan contoh dari bahan pakan yang
berasal dari hewani yaitu seperti tepung tulang, tepung darah dan lain
sebagainya.
B.
SARAN
Saran yang dapat saya
ajukan adalah sebaiknya mencari lebih banyak informasi dan sumber literatur
agar materi yang tersajikan dalam sebuah makalah lebih jelas dan mendetail
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2011. Pakan hewan, (online), (http://kandangpeternakan.wordpress.com/category/pakan-hewani/, diakses pada
tanggal 31 Agustus 2013).
Anonim,
2009. Pakan, (online), (http://pertanian-peternakan-mannegara.blogspot.com/,
diakses pada tanggal 31 Agustus 2013).
Bambang,
2011. http://kandangpeternakan.wordpress.com/category/pakan-hewani/, diakses pada
tanggal 31 Agustus 2013).
Info,
2011. Pengertian pakan, bahan pakan ransum, (online), (http://info-peternakan.blogspot.com/2011/07/pengertian-pakan-bahan-pakan-ransum.html, diakses pada
tanggal 31 Agustus 2013).
Lestari, Dwi
Ningrum,. 2007. Pakan ternak, (online), (http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliahpdf/Asal%20Hewan%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf, diakses pada
tanggal 31 Agustus 2013).
Wikipedia,
2012. Pakan, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Pakan, diakses pada
tanggal 31 Agustus 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar