CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 03 November 2013

Penggolongan bahan pakan berdasarkan asalnya


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keterbatasan pakan dan ketidak pastian tatalaksana pakan merupakan salah satu faktor kelemahan sistem produksi peternakan, hal ini dapat diatasi bila potensi pertanian maupun limbahnya ikut dipertimbangkan dalam usaha peternakan. Asalkan kita tahu secara tepat nilai guna, daya guna, teknologi pengolahan dan sistem pengolahan yang tepat agar lebih bermanfaat.
Secara garis besar bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pakan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pakan asal hewan (hewani). Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tanaman. Bahan pakan hewani adalah bahan pakan yang berasal dari hewan atau ikutannya. Kedua bahan pakan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula.

B.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Apa saja sumber bahan pakan yang berasal dari nabati?
b.      Apa saja sumber bahan pakan yang berasal dari hewani?

C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Agar mahasiswa dapat mengetahui sumber pakan yang berasal dari nabati.
b.      Agar mahasiswa dapat mengetahui sumber pakan yang berasal dari hewani.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pakan
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya (Anonim, 2011).
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang (Wikipedia, 2012).
Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang (Info Peternakan, 2010).
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak (Anonim, 2009).
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. (Anonim a, 2009).
B.     Bahan Pakan Nabati
Bahan pakan nabati seperti kedelai, jagung, dedak, gandum, hijauan (rumput gajah, rumput raja dll), leguminosa (daun lamtoro, daun turi dll), bungkil kelapa, bungkil kedelai, kacang-kacangan, singkong/ketela pohon dan lain-lain (Lestari, 2007).
Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa. bungkil kedele dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti jagung (Anonim, 2012).

C.    Bahan Pakan Hewani
Bahan pakan asal hewan, umumnya merupakan limbah industri, sehingga sifatnya memanfaatkan limbah. Bahan pakan hewani yang biasa digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang, tepung udang dan tepung kerang. Beberapa bahan pakan hewan yang lain adalah cacing, serangga, ulat dan lain-lain. Bahan-bahan pakan ini ditemukan ayam yang dipelihara secara intensif, cacing, serangga dan lain-lain tidak diberikan. Tetapi bekicot yang banyak didapat di musim hujan, sudah mulai diternakkan, merupakan bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein pada ransum ayam (Anonim, 2012).
Pakan hewani adalah segala sesuatu yang dapat di berikan kepada ternak yang sebahagian atau keseluruhan nya dapat di cerna tampa menggangu kesehatan ternak di mana pakan itu berasal dari pemanfaatan limbah hewan (Bambang, 2011).






BAB III
PEMBAHASAN
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya (Anonim, 2011).
Bagi semua maklukh hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme lemak dl. Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan peliharaan menjadi rentan terhadap penyakit, produktifitasnya pun akan menurun (Wikipedia, 2012).
Secara garis besar bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pakan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pakan asal hewan (hewani). Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tanaman. Bahan pakan hewani adalah bahan pakan yang berasal dari hewan atau ikutannya. Kedua bahan pakan ini memiliki karakteristik yang berbeda.

A.    Sumber Bahan Pakan dari Nabati
Seperti yang dikutip dari pernyataan Anonim (2012), bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa. bungkil kedele dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti jagung.
a.       Jagung
Merupakan sumber energi yang baik karena serat kasarnya rendah. Sumber xanthophyl dan asam lemak. Asam lemak jagung sebesar 1,60% sebagai sumber protein atau asam amino juga kurang baik karena hanya mengandung       9 – 10% protein kasar.
b.      Dedak halus
Bahan pakan unggas asal nabati yang paling banyak digunakan adalah dedak halus. Kandungan nutrisi dedak halus adalah sebagai berikut: protein kasar 1890 Kkal/kg dan lemak kasar sebesar 8,3%. Dedak mempunyai kandungan serat kasar 13%. Bangsa unggas tidak mampu mencerna serat kasar lebih dari 4% karena serat kasar inilah yang menjadi faktor pembatas sehingga dedak halus tidak dapat digunakan secara berlebihan.
c.       Bekatul
Mempunyai kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dengan dedak kasar. Kandungan nutrisi dari bekatul adalah energi metabolisme sebesar 1.630 Kkl/kg. protein kasar 10,8%, lemak kasar 2,9% dan serat kasar 4,9%.
d.      Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa merupakan bahan pakan hasil samping pengolahan kelapa, baik itu minyak kelapa atau yang lain. Merupakan bahan pakan sumber protein asal nabati, mengandung protein kasar 20 – 26%. Digunakan sebagai bahan pendamping tepung ikan dan jagung kning. Kelemahannya : karena kandungan minyak tinggi sehingga mudah tengik menyebabkan mengganggu selera makan.
e.       Ubi Kayu dan Hasil Olahannya
Ubi kayu mempunya kandungan energi 2970 k.kal/kg. Penggunaan ubi kayu memerlukan proses lebih lanjut dengan cara dkeringkan terlebih dahulu. Kelemahan ubi kayu mengandung racun Hidrocyanik (HCN), pemanasan dengan matahari, direbus atau dipanaskan dengan suhu 70 – 800C dapat mengurangi pengaruh HCN.
f.       Hijauan
Hijauan dapat digunakan dalam formulasi ransom ternak unggas maksimum 4% dari total ransom. Kandungan serat kasar yang tinggi menyebabkan hijauan terbatas penggunaannya.


B.     Sumber Bahan Pakan dari Hewani
Pakan hewani adalah segala sesuatu yang dapat di berikan kepada ternak yang sebahagian atau keseluruhan nya dapat di cerna tampa menggangu kesehatan ternak di mana pakan itu salah satunya dapat berasal dari pemanfaatan limbah hewan. Contohnya seperti :
  1. Tepung ikan
- Terdiri dr ikan dan/sisa2nya → dikeringkan → digiling
   ikan kecil → protein,  Ca, P tinggi
- cara pengeringan : (vacum, kukus, bakar)
- type bahan (jerohan, potongan/sisa utuh)
- prosesing (ekstraksi/tidak)
* Komposisi kimia :
- Protein kasar : 35-70%
- Air < 10%, BK + 90%
- Kecernaannya : 92-95% → bagus
- sumber mineral : Ca & P
  sumber vitamin B → B12
  1. Tepung bulu ayam
- Berasal dari bulu unggas
- Sebelum digunakan sbg pakan, bulu unggas lebih dulu dihidrolisis pd
  suhu & tekanan k (agar prot dpt digunakan)
Nilai Nutrisi :
- Protein kasar : 85-90%
Penggunaan :
- Ruminansia → by pass protein
- Unggas maksimum 5% (krn adanya keratin → sejenis protein sukar larut   
  dan sulit dicerna) dan perlu dicampur dengan tepung ikan & tepung
  daging
  1. Tepung tulang
- terdiri dari tulang belulang
  1. Tepung limbah udang
- tepung udang dari daging → protein 75%
- tepung dari campuran kulit, kepala, daging : protein 32%
- mineral : 18%
  1. Tepung bekicot
- Mudah didapat terutama pada musim hujan
- sumber protein & mineral (Ca + P)
Nilai nutrisi :
- protein kasar : 60,9% → asam amino seimbang
- Ca : 2%
- P : 0,8% metionin : 1% dan lysin : 4,35%

  1. Tepung kerabang telur
- Terdiri dari : kulit telur, telur infertil, telur tidak menetas, anak ayam  
  sortiran
- sumber protein & mineral (Ca)
Nilai Nutrisi :
- Protein kasar : 22-26%
- lemak kasar : 11-18%
- Ca : 17-24%
- metionin : 0,5-3%
- lysin : 1,1-7,5%
  1. Eksreta ayama
Ekskreta ayam (manure) adalah bahan campuran antara feses, urine,
sisa2 /buangan yang mengandung obat2an, mikroba/parasit dan bahan
pakan yg tidak tercerna
- Manure umumnya kotoran ayam ras yg dipelihara dgn sistem baterai
- Dari 500 ekor ayam dihasilkan 50 kg/hari manure
- Amonia dan hidrogen sulfida yg dihasilkan → penyebab bau busuk
- Kandungan nutrisi manure masih cukup tinggi, maka dapat didaur ulang
  untuk pakan dgn pengolahan lebih dahulu
* Nilai Nutrisi :
- Protein kasar : 19,94-35,30%
- serat kasar : 8,47-14,90%
- Ca, P → cukup tinggi : 1-3,2% dan K : 1,9%
- Protein kasar terdiri dari 50% nya NPN (asam urat, amonia, urea,
  kreatin) dan protein murni (asam2 amino)
  1. Tepung Hewan
Dibuat dari binatang yang disembelih & dikonsumsi manusia
- telah mati & tak mengandung penyakit dan terdiri dari bahan-bahan 
  yakni tulang, daging, jerohan, dll
- protein > 50%

j. Tepung Kepiting
- Dibuat dari sisa2 industri kepiting
- Terdiri dari : kulit, jerohan (viscera), daging (sedikit)
Nilai nutrisi :
- prot ksr : 25-30% → sumber prot
- mineral : 40% → sumber mineral
- chitin
k. Tepung Daging
Terdiri dari sisa-sisa daging tak digunakan atau daging yang diafkir atau yang tidak dimakan
Dari Rumah Potong Hewan (protein : 73,7%)
- lidah, oesophagus, isi dada, jerohan (prot 60-70%)
Kualitas pakan : sangat bagus
Sumber : Riboflavin, Niasin, B12
Mineral : Ca, P
Lisin,
Rendah : vit A & D, as Pantotenat, metionin, triptophan
l. Limbah katak
- Dapat diberikan dalam bentuk segar tetapi cepat membusuk
- Bentuk tepung → bahan pakan sumber protein → sebagai pengganti   
  tepung ikan dan tepung daging
Nilai nutrisi :
- Air : 7,25% Abu : 17,42%
- prot ksr : 61,78% Ca : 6%
- lemak ksr : 10,10%
- serat ksr : 2,11%
m. Cacing Tanah
Nilai nutrisi :
- protein kasar : 58-84% → as. amino : sergenin : 10,17%, triptophan : 4,14%
- lemak kasar : 0,9% dan serat kasar : 3,3%
Penggunaan :
- tepung cacing dapat menggantikan tepung ikan
- tepung cacing digunakan sbg pakan ternak → 10-25% dr ransum
  (tergantung ternaknya)
- Mutu protin tepung cacing > tepung daging, tepung tulang
- Ransum dengan ransum tepung cacing → konsumsi berkurang 12%
n. Meat Bone Meal (MBM)
(Tepung Daging + tulang)
- Protein : 45-55%
- Sumber : Ca (9,5%) ; P (4,4%), Mn, lisin
- Rendah : Metionin, triptophan
o. Tepung Darah (Blood Meal)
Cara mendptkan :
1) Spray dried
- Protein kasar : 85%
2) Cooked dried
- Masak secara konvensial → kehitaman, kemudian diperas, dan
  kemudian ampas dijemur
- Protein tepung darah : 85%
3) Flash dried
- Protein : 80%
Kecernaan l
- Rendah : isoleusin, metionin, Ca P, Abu, lemak

Dari pakan hewan ini dapat di ambil yaitu sebagai berikut :

a.       Sumber energy adalah pakan yang banyak mengandung energi lebih dari (>)2250 kkal/Kg. Contoh : Lemak hewan

b.      Sumber protein adalah pakan yang banyak mengandung protein lebih dari 20%. Contohnya yaitu Tepung ikan, Tepung daging, Tepung darah, Tepung bulu ayam, Tepung cangkang telur. dll.

c.       Sumber mineral adalah pakan yang mengandung banyak mineral. Contoh : Tepung tulang, Tepung kerang, dll.




















BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya.
2.      Secara garis besar bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pakan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pakan asal hewan (hewani). Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tanaman. Bahan pakan hewani adalah bahan pakan yang berasal dari hewan atau ikutannya. Kedua bahan pakan ini memiliki karakteristik yang berbeda.
3.      Contoh dari bahan pakan yang berasal dari nabati yaitu seperti jagung, dedak, bungkil kedelai dan lain sebagainya.
4.      Sedangkan contoh dari bahan pakan yang berasal dari hewani yaitu seperti tepung tulang, tepung darah dan lain sebagainya.

B.     SARAN
Saran yang dapat saya ajukan adalah sebaiknya mencari lebih banyak informasi dan sumber literatur agar materi yang tersajikan dalam sebuah makalah lebih jelas dan mendetail









DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Pakan hewan, (online), (http://kandangpeternakan.wordpress.com/category/pakan-hewani/, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013).

Anonim, 2009. Pakan, (online), (http://pertanian-peternakan-mannegara.blogspot.com/, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013).

Bambang, 2011. http://kandangpeternakan.wordpress.com/category/pakan-hewani/, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013).

Info, 2011. Pengertian pakan, bahan pakan ransum, (online), (http://info-peternakan.blogspot.com/2011/07/pengertian-pakan-bahan-pakan-ransum.html, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013).

Lestari, Dwi Ningrum,. 2007. Pakan ternak, (online), (http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliahpdf/Asal%20Hewan%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013).

Wikipedia, 2012. Pakan, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Pakan, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar